24 September 2017

Pendidikan Dan Kewirausahaan Untuk Masyarakat Miskin


Masyarakat miskin dapat berada di kota dan di desa. Masyarakat miskin di kota ataupun di desa kadang kala tidak berdaya apa yang harus dilakukan, merasa kurang bahkan tidak ada peluang untuk memperbaiki kehidupannya. Mereka juga selain miskin harta di antaranya ada yang miskin ide, miskin berpikir, miskin kemauan. Kemiskinan tersebut perlu diberantas agar masyarakat miskin tersebut dapat mengubah dirinya dengan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga memiliki sikap mental maju untuk memperbaiki dirinya.

Pendidikan Dan Kewirausahaan Untuk Masyarakat Miskin
image:VOA News
Mewadahi pendidikan dan latihan (diklat) kewirausahaan untuk masyarakat miskin yaitu melalui pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal dapat dijadikan wahana sebagai proses pemberian kekuatan yang difokuskan untuk pemanfaatan pemecahan masalah secara kolaboratif, khususnya yang lebih diorientasikan kepada yang mempengaruhi struktur sosial ekonomi. 
Kemiskinan tersebut perlu diberantas agar masyarakat miskin tersebut dapat mengubah dirinya dengan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya
Masyarakat miskin tersebut memerlukan bantuan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan, membimbing dan melatih. Masalah yang dihadapi perlu disadari atau ditemukan oleh masyarakat miskin yang bersangkutan, agar mereka dapat memperbaiki dirinya, berupaya untuk meningkatkan diri agar dapat hidup layak. Berupaya untuk maju, meningkatkan kehidupan dan penghidupannya sebaiknya datang dari diri mereka masing-masing walaupun dengan bantuan atau dorongan orang lain, sebab seperti tertuang dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya : ”… sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang ada di satu kaum, sehingga mereka ubah apa yang ada di diri mereka (sendirisendiri) …”.

Berarti kondisi kehidupan dan penghidupan pada siapa pun termasuk orangorang atau masyarakat yang kurang beruntung akan dapat berubah apabila ada upaya atau usaha yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Walaupun demikian tentu untuk meningkatkan masyarakat miskin ini diperlukan uluran tangan orang-orang yang memiliki potensi untuk memotivasi, mengarahkan, membina, membimbing, melatih mereka agar masyarakat yang kurang beruntung tersebut menyadari kondisinya dan memiliki keinginan untuk meningkatkan diri, maju, berusaha meraih sesuatu kehidupan dan penghidupan yang lebih baik, yang layak sebagai manusia yang bermartabat.

Program Pendidikan Dan Kewirausahaan Untuk Masyarakat Miskin


Program pendidikan dan latihan kewirausahaan perlu dirancang dengan cermat untuk membantu masyarakat miskin agar mereka akhirnya dapat menolong dirinya masing-masing. Pada program tersebut yang paling penting yaitu perlu memfokuskan atau menekankan mengubah sikap mental untuk berjiwa maju, jiwa mandiri atau jiwa wirausaha. Kemiskinan dapat datang dari kebiasaan dan cara berpikir miskin seperti tidak percaya diri, khawatir, iri, dengki, merasa susah, sulit, tidak mungkin, berat untuk dilakukan, dan sebagainya. Kebiasaan seperti itu yang biasanya ada pada sekelompok masyarakat miskin perlu dikikis atau perlu dihilangkan.

Program pendidikan dan latihan kewirausahaan untuk masyarakat miskin baik di kota maupun di desa dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada. Program diklat kewirausahaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat miskin yang bersangkutan. Hendaknya program diklat itu pun dibicarakan, disepakati bersama antara sumber belajar atau instruktur dengan peserta didik (masyarakat miskin yang akan dikenai diklat). Secara umum program diklat kewirausahaan yang berkaitan dengan pokok-pokok materi dapat dirumuskan sebagai berikut : 
  1. Keinginan jiwa dan semangat, 
  2. Sikap mental maju dan kebiasaan watak kepribadian,
  3. Daya pikir kreatif,
  4. Daya penggerak diri, 
  5. Risiko dan persaingan, 
  6. Kemampuan menyakinkan, 
  7. Dasar-dasar manajemen, 
  8. Keterampilan usaha. 
Dalam program diklat kewirausahaan ini adanya keseimbangan antara ranah pengetahuan (cognitive domain), ranah kemauan (conative domain), ranah sikap (affective domain), dan ranah keterampilan (psychomotor skill domain).

Strategi pendidikan dan latihan dapat dipilih strategi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat, misalnya dapat dilakukan terlebih dahulu curah pendapat untuk mendengar masalah atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi masyarakat. Setelah itu dapat berdiskusi, bermain peran, sosio drama, berlatih untuk produksi sesuatu, mencoba pengemasan, perhitungan harga jual, dan pemasaran. Media pembelajaran dapat melengkapi untuk kegiatan diklat kewirausahaan, dapat berupa media gambar, contoh asli, media elektronik. Pemilihan media yang dipergunakan untuk kegiatan diklat kewiraushaan perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada, yang memungkinkan dipergunakan, yang penting dapat memperjelas materi yang dibahas dalam kegiatan diklat kewirausahaan tersebut.

Dalam kegiatan diklat kewirausahaan ini yang paling penting yaitu bagaimana masyarakat miskin akan terbuka pikirannya untuk maju, memiliki peluang meningkatkan diri memperbaiki kondisi kehidupan dan penghidupannya. Pribadi yang unggul, inovatif, kreatif perlu muncul setelah mereka mengikuti diklat kewirausahaan, sehingga setiap diri masyarakat miskin menjadi terbuka pikiran untuk maju, berkembang, mendapat peluang terobosan yang handal yang dapat memperbaiki diri masyarakat yang dimaksud.


Mengangkat masyarakat miskin melalui pendidikan dan latihan kewirausahaan