Terik matahari membakar tanggul Kali Putih, Desa Sirahan, Kecamatan Magelang, tak membuat mereka yang bergumul dengan tumpahan material vulkanis gunung Merapi patah semangat. Pasir dan batu menutup akses jalan Desa Sirahan, yang terbawa banjir lahar dingin Gunung Merapi.
Warga Sirahan, banyak yang beralih
pekerjaan menjadi pencari
pasir dan pemecah batu
yang berada di sekitar
rumah mereka. Setiap hari,
mereka, mengumpulkan
dua truck pasir untuk dikirim
ke Semarang.
Satu rit bisa dihargai Rp 170 ribu. Minimal per hari mereka bisa kantongi uang Rp 40 ribu. Jika tak penat, mereka memecah batu untuk dijual kepada pengumpul. Harganya lebih mahal dari pasir. Satu rit pickup bak terbuka bisa dijual Rp 250 ribu.
Warga setempat tak pernah mengeluhkan nasib rumahnya yang terdampak bencana Merapi. Meski rumah porak poranda, mereka tak lantas pasrah. Masih ada rezeki di balik bencana.
Rezeki di Balik Bencana - Foto: Kuntoro